
GOBANNEWSINDONESIA.COM – PSI dan Politik Piggyback : Antara Ambisi dan Ketergantungan
Partai Solidaritas Indonesia (PSI) kerap tampil dengan citra sebagai partai muda yang progresif dan anti-korupsi. Namun, belakangan ini, langkah-langkah politik mereka justru menunjukkan bahwa mereka terjebak dalam strategi politik piggyback—bergantung pada popularitas tokoh besar untuk meraih keuntungan elektoral.
1. Dukungan terhadap Jokowi untuk Tiga Periode
Pada Maret 2022, PSI menyatakan dukungannya terhadap kemungkinan Presiden Joko Widodo (Jokowi) menjabat selama tiga periode, dengan syarat adanya amandemen konstitusi. Langkah ini menuai kritik tajam, karena dianggap bertentangan dengan citra partai yang seharusnya kritis terhadap kekuasaan. Pengamat politik menilai sikap ini sebagai bentuk “coattail effect” atau efek ekor jas, di mana PSI berusaha memanfaatkan popularitas Jokowi untuk meraih dukungan politik tanpa memiliki basis ideologis yang kuat.
2. Manuver Kaesang Pangarep sebagai Ketua Umum
Pada akhir September 2024, Kaesang Pangarep, putra Presiden Jokowi, diangkat sebagai Ketua Umum PSI. Langkah ini menimbulkan spekulasi bahwa PSI berusaha mendekatkan diri dengan lingkaran kekuasaan untuk meningkatkan elektabilitasnya. Meskipun Kaesang berusaha membangun citra baru dengan mendekati relawan muda, langkah ini tetap menunjukkan bahwa PSI lebih mengandalkan ketokohan individu daripada membangun fondasi ideologis yang solid.
3. Strategi Politik yang Terlihat Instan
Keputusan cepat untuk mengangkat Kaesang sebagai ketua umum, hanya dua hari setelah bergabung, menimbulkan kesan bahwa PSI mengutamakan strategi instan untuk meraih perhatian publik. Hal ini mengundang pertanyaan tentang komitmen partai dalam proses kaderisasi dan pembangunan ideologi jangka panjang.
Kesimpulan
Langkah-langkah politik PSI yang terlalu bergantung pada popularitas tokoh besar menunjukkan bahwa mereka terjebak dalam strategi politik piggyback. Untuk menjadi partai yang berpengaruh dan berkelanjutan, PSI perlu membangun fondasi ideologis yang kuat dan tidak hanya mengandalkan ketokohan individu. Tanpa itu, ambisi mereka untuk menjadi partai alternatif yang progresif akan sulit tercapai.
You may also like
Arsip
Calendar
S | S | R | K | J | S | M |
---|---|---|---|---|---|---|
1 | ||||||
2 | 3 | 4 | 5 | 6 | 7 | 8 |
9 | 10 | 11 | 12 | 13 | 14 | 15 |
16 | 17 | 18 | 19 | 20 | 21 | 22 |
23 | 24 | 25 | 26 | 27 | 28 | 29 |
30 |
Tinggalkan Balasan