
GOBANNEWSINDONESIA.COM – Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Melambat Menjadi 4,87% di Kuartal I 2025
Pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal pertama tahun 2025 tercatat sebesar 4,87% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya (year-on-year), menandai laju terlemah sejak kuartal ketiga 2021. Angka ini mengalami penurunan dibandingkan dengan pertumbuhan 5,02% yang tercatat pada kuartal sebelumnya .
Faktor Penyebab Perlambatan
Beberapa faktor utama yang mempengaruhi melambatnya pertumbuhan ekonomi Indonesia antara lain:
- Penurunan Daya Beli Masyarakat: Berkurangnya stimulus ekonomi berupa bantuan sosial (bansos) yang sebelumnya hadir di awal 2024 menyebabkan daya beli masyarakat menurun.
- Deflasi Tahunan: Indonesia mengalami deflasi sebesar 0,09% secara tahunan pada Februari 2025, yang mencerminkan adanya tekanan pada permintaan domestik .
- Penurunan Investasi: Pertumbuhan investasi juga melambat, mencapai titik terendah dalam dua tahun terakhir.
- Pengeluaran Pemerintah yang Menurun: Belanja pemerintah mengalami kontraksi, yang turut berkontribusi terhadap perlambatan ekonomi.
Sektor yang Masih Tumbuh Positif
Meskipun terdapat penurunan di beberapa sektor, terdapat sektor-sektor yang masih menunjukkan pertumbuhan positif, antara lain:
- Pertanian: Sektor pertanian, khususnya produksi padi dan jagung, mengalami pertumbuhan yang signifikan.
- Ekspor Bersih: Kontribusi ekspor bersih meningkat seiring dengan penurunan impor, meskipun permintaan global masih menghadapi tantangan.
Langkah Kebijakan Pemerintah dan Bank Indonesia
Untuk mengatasi perlambatan ekonomi, pemerintah dan Bank Indonesia telah mengambil beberapa langkah strategis, antara lain:
- Peningkatan Upah Minimum: Kenaikan upah minimum sebesar 6,5% di tahun 2024 diharapkan dapat meningkatkan daya beli masyarakat pada kuartal pertama 2025 .
- Optimalisasi Program Bantuan Sosial: Program seperti Program Keluarga Harapan (PKH), Kartu Sembako, dan Bantuan Langsung Tunai (BLT) diperkuat untuk mendukung masyarakat berpendapatan rendah.
- Stimulus Fiskal: Pemerintah memberikan insentif seperti diskon tarif tol, diskon harga tiket pesawat, dan program belanja nasional untuk mendorong konsumsi domestik.
- Kebijakan Moneter: Bank Indonesia telah melakukan pemangkasan suku bunga untuk mendorong pertumbuhan, meskipun tetap waspada terhadap stabilitas nilai tukar rupiah dan inflasi .
Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi 2025
Pemerintah menargetkan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun 2025 berada di kisaran 5,2%, sedikit lebih tinggi dibandingkan dengan pertumbuhan 5,03% yang tercatat pada tahun 2024 . Meskipun menghadapi tantangan global dan domestik, diharapkan langkah-langkah kebijakan yang diambil dapat mendorong pemulihan ekonomi pada paruh kedua tahun 2025.
Tinggalkan Balasan