
GOBANNEWSINDONESIA.COM – Mendorong Ekonomi Nasional, Ini Jurus PIS Hadapi Tantangan Kondisi Global
Indonesia dikenal sebagai negara maritim dengan garis pantai terpanjang kedua di dunia dan letak geografis yang strategis di jalur perdagangan internasional. Melihat potensi ini, pemerintah terus mendorong pengembangan industri maritim nasional agar bisa menjadi hub penting di Asia, khususnya dalam sektor logistik, pelabuhan, dan perkapalan.
Dalam beberapa kesempatan, Presiden dan kementerian terkait menegaskan komitmen mereka untuk memperkuat sektor kemaritiman melalui peningkatan infrastruktur, regulasi pendukung, serta kerja sama internasional. Namun, tantangan besar masih mengintai β terutama terkait keterbatasan armada kapal nasional untuk menunjang aktivitas perdagangan global.
π’ Peran Strategis Indonesia dalam Jalur Perdagangan Dunia
Posisi Indonesia yang berada di antara Samudera Hindia dan Pasifik, serta di jalur ALKI (Alur Laut Kepulauan Indonesia), menjadikan negara ini sebagai titik penting dalam rantai logistik dunia. Peluang ini harus dimaksimalkan agar Indonesia tidak hanya menjadi koridor pelayaran, tetapi juga pusat logistik dan distribusi regional.
Menteri Perhubungan dan Kementerian BUMN telah mencanangkan pengembangan pelabuhan bertaraf internasional seperti Pelabuhan Patimban, Kuala Tanjung, dan Tanjung Priok sebagai simpul logistik Asia Tenggara. Modernisasi pelabuhan dan sistem digitalisasi logistik juga terus diakselerasi.
β KADIN: Armada Kapal Nasional Masih Minim
Kamar Dagang dan Industri Indonesia (KADIN) menilai bahwa untuk bisa berperan besar dalam perdagangan global, Indonesia harus memiliki lebih banyak armada kapal niaga nasional. Saat ini, sebagian besar ekspor-impor Indonesia masih diangkut oleh kapal asing, sehingga potensi ekonomi dari sektor pelayaran belum sepenuhnya dinikmati oleh dalam negeri.
βKita ini negara maritim, tapi ironisnya, kapal nasional kita belum cukup kuat secara jumlah dan kapasitas. Kalau ingin jadi hub logistik Asia, kita harus perkuat armada kapal kita sendiri,β ujar perwakilan KADIN bidang maritim.
Selain itu, penguatan armada juga akan memperluas konektivitas antarpulau, menekan biaya logistik domestik, serta membuka lapangan kerja baru di sektor galangan kapal dan pelaut.
βοΈ Langkah Strategis: Apa yang Dibutuhkan?
Untuk mendukung visi ini, diperlukan langkah-langkah konkret:
- Insentif bagi industri galangan kapal agar bisa memproduksi dan merawat kapal dalam negeri.
- Skema pembiayaan dan leasing kapal untuk mendorong pelaku usaha memiliki armada sendiri.
- Peningkatan SDM maritim, termasuk pelaut dan teknisi kapal.
- Kerja sama internasional dalam hal investasi pelabuhan dan pengelolaan logistik.
β Kesimpulan
Dorongan pemerintah menjadikan Indonesia sebagai hub maritim Asia adalah langkah visioner yang sesuai dengan potensi geografis dan sejarah maritim bangsa. Namun, keberhasilan visi ini tidak cukup hanya dengan membangun pelabuhan modern β perlu didukung oleh armada kapal nasional yang kuat dan mandiri.
KADIN menyoroti fakta bahwa ketergantungan pada kapal asing masih tinggi, yang dapat menghambat kedaulatan logistik dan keuntungan ekonomi nasional. Dengan kolaborasi pemerintah, swasta, dan pelaku industri galangan kapal, Indonesia berpeluang besar menjadi pemain utama dalam rantai perdagangan global berbasis maritim.
π βMenjadi poros maritim dunia bukan sekadar mimpi, tapi tantangan yang bisa diwujudkan β jika semua elemen bangsa bergerak bersama.β
Tinggalkan Balasan