
GOBANNEWSINDONESIA.COM – Megawati Bantah Pernah Menjual Pulau : ‘Saya Membetulkan Ekonomi’
Megawati Soekarnoputri, mantan Presiden Indonesia, menanggapi tuduhan yang menyebutkan bahwa ia pernah menjual pulau selama masa jabatannya. Dalam pidatonya saat menerima gelar doktor honoris causa di Universitas Padjadjaran pada Mei 2016, Megawati menegaskan bahwa tidak ada pulau yang dijual selama kepemimpinannya. Ia menjelaskan bahwa keputusan-keputusan yang diambilnya, termasuk dalam hal pengelolaan sumber daya alam, bertujuan untuk memperbaiki kondisi ekonomi Indonesia yang saat itu sedang mengalami krisis.
Klarifikasi Mengenai Sengketa Pulau
Megawati juga memberikan penjelasan terkait sengketa wilayah yang melibatkan Indonesia. Ia menyebutkan bahwa berdasarkan Undang-Undang Nomor 4/Perppu/1960 tentang Negara Kepulauan, Pulau Sipadan dan Ligitan bukan merupakan wilayah Indonesia. Namun, kedua pulau tersebut juga bukan wilayah Malaysia, sehingga menjadi sengketa antara kedua negara. Sengketa ini telah dibawa ke Mahkamah Internasional pada tahun 1996 dan diputuskan pada tahun 2002, yang mana Indonesia kalah dalam perkara tersebut.
Upaya Mempertahankan Pulau Nipah
Mengenai Pulau Nipah, Megawati menegaskan bahwa ia berusaha keras untuk mempertahankan kedaulatan Indonesia atas pulau tersebut. Ia menuturkan bahwa setelah mengetahui adanya pengerukan pasir oleh Singapura yang dapat mengancam keberadaan Pulau Nipah, ia memerintahkan untuk menimbun kembali pulau tersebut agar tidak hilang dan menjadi bagian dari kedaulatan Indonesia. Ia juga meminta agar kapal perang Indonesia (KRI) menjemputnya sebagai simbol bahwa Pulau Nipah adalah bagian dari Indonesia .
Penjualan Gas ke Cina: Langkah Ekonomi Strategis
Megawati juga menjelaskan mengenai keputusan untuk menjual gas alam ke Cina. Ia menyatakan bahwa pada masa itu, Indonesia mengalami krisis ekonomi dan pasokan minyak internasional masih melimpah, sehingga tidak ada negara yang berminat membeli gas Indonesia. Untuk mengekspor gas bumi dalam bentuk liquified natural gas (LNG), Indonesia harus bersaing dengan Rusia dan Australia yang berencana membangun pipa gas ke Cina. Dalam situasi tersebut, Megawati melakukan lobi diplomatik langsung dengan Presiden Cina Jiang Zemin untuk menjalin kerja sama, yang akhirnya berhasil mengalihkan kerja sama dari Rusia dan Australia ke Indonesia .
Kesimpulan
Megawati menegaskan bahwa setiap kebijakan yang diambilnya selama menjabat sebagai presiden selalu didasarkan pada pertimbangan ekonomi dan kedaulatan negara. Ia membantah tuduhan yang menyebutkan bahwa ia menjual pulau, dan menegaskan bahwa langkah-langkah yang diambilnya bertujuan untuk memperbaiki kondisi ekonomi Indonesia dan mempertahankan kedaulatan wilayah negara.
Tinggalkan Balasan