
GOBANNEWSINDONESIA.COM – Bali Mati Lampu Hampir 12 Jam, Dampak Ekonomi Signifikan
Denpasar, 3 Mei 2025 — Pulau Bali mengalami pemadaman listrik besar-besaran yang berlangsung hampir 12 jam pada hari Jumat (2/5), menyebabkan gangguan serius pada berbagai sektor, terutama pariwisata dan perdagangan. Pemadaman dimulai sekitar pukul 10.00 WITA dan baru sepenuhnya pulih menjelang pukul 22.00 WITA.
Menurut pernyataan dari PLN (Perusahaan Listrik Negara), gangguan tersebut disebabkan oleh kerusakan pada jaringan transmisi utama yang menghubungkan Bali dengan sistem kelistrikan Jawa-Bali. Upaya perbaikan dilakukan secara bertahap, namun beban sistem yang tinggi dan distribusi yang kompleks menyebabkan keterlambatan pemulihan total.
Sektor Pariwisata Terganggu
Sebagai destinasi wisata utama di Indonesia, pemadaman ini memberikan pukulan berat bagi industri pariwisata Bali. Hotel, restoran, dan tempat hiburan yang tidak memiliki genset mandiri terpaksa menghentikan operasional. Banyak tamu hotel mengeluhkan AC yang tidak berfungsi, gangguan air bersih, hingga sistem pembayaran elektronik yang lumpuh.
“Banyak reservasi dibatalkan karena wisatawan merasa tidak nyaman,” kata Ni Luh Ayu, manajer sebuah hotel di Kuta. “Kami mengalami kerugian sekitar Rp200 juta hanya dalam satu hari.”
UMKM dan Toko Ritel Merugi
Pemadaman juga memukul UMKM dan sektor ritel. Minimarket dan toko bahan makanan terpaksa membuang produk beku dan susu yang rusak karena tidak tersimpan dalam suhu ideal. Para pelaku usaha mengaku mengalami kerugian jutaan rupiah akibat terganggunya transaksi digital dan hilangnya pelanggan.
“Gojek, kasir digital, semua mati. Kami tidak bisa terima pesanan,” ujar Komang Wira, pemilik warung makan di Gianyar.
Transportasi dan Layanan Publik Terhambat
Selain sektor bisnis, transportasi dan layanan publik juga terdampak. Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai sempat mengalami gangguan pada sistem check-in dan pencahayaan cadangan. Di beberapa titik, lampu lalu lintas tidak berfungsi, meningkatkan risiko kecelakaan dan kemacetan.
Seruan untuk Evaluasi Infrastruktur
Kejadian ini memunculkan kembali pertanyaan tentang kesiapan infrastruktur kelistrikan Bali dalam menghadapi lonjakan permintaan energi dan gangguan teknis. Pakar energi meminta agar pemerintah dan PLN segera mengevaluasi sistem cadangan dan investasi infrastruktur kelistrikan yang lebih andal.
“Bali sangat tergantung pada stabilitas listrik. Ketika padam selama 12 jam, itu bukan hanya kerugian ekonomi, tapi juga reputasi,” ujar Dr. I Made Surya, dosen teknik elektro di Universitas Udayana.
Estimasi Kerugian Miliaran Rupiah
Meski belum ada pernyataan resmi mengenai total kerugian, beberapa pengamat memperkirakan dampak ekonomi dari pemadaman ini mencapai puluhan miliar rupiah, dengan sektor pariwisata, perdagangan, dan logistik sebagai penyumbang terbesar.
Tinggalkan Balasan