
GOBANNEWSINDONESIA.COM – Peringatan Bank Dunia : Perekonomian Indonesia Rentan terhadap Ketidakpastian Global
Bank Dunia kembali menyerukan kewaspadaan terhadap perekonomian Indonesia yang, meski memiliki fundamental kuat, tetap rentan terhadap gejolak global. Dalam laporan Indonesia Economic Prospects edisi Juni 2025, Bank Dunia menyoroti beberapa risiko utama yang perlu dihadapi pemerintah dan pelaku usaha.
1. Pertumbuhan Ekonomi Tangguh—Namun Ada Risiko di Baliknya
Indonesia tumbuh sebesar 4,9% pada kuartal I 2025 dan diproyeksikan mencapai rata-rata 4,8% per tahun (2025–2027) . Meskipun demikian, lembaga ini mengingatkan bahwa perlambatan global—meliputi volatilitas harga komoditas dan ketegangan perdagangan—dapat mengganggu momentum ini.
2. Risiko dari Global Trade dan Harga Komoditas
Penurunan harga komoditas berpotensi menekan pendapatan ekspor dan merusak neraca eksternal. Ditambah, ketidakpastian dalam kebijakan perdagangan dunia berisiko menghambat investasi dan menyebabkan arus modal keluar .
3. Daya Tahan Ekonomi: Kebijakan Makro yang Kuat
Bank Dunia menekankan bahwa keberhasilan ekonomi Indonesia hingga kini tidak terlepas dari kebijakan makro yang cermat—inflasi terjaga rendah, cadangan devisa cukup, serta disiplin fiskal yang kuat . Namun, ini bukan jaminan kekebalan total.
4. Dorongan Reformasi Struktural
Ada dorongan besar bagi pemerintah untuk meluncurkan reformasi struktural:
- Reformasi dalam regulasi perdagangan dan digital.
- Perbaikan iklim usaha.
- Peningkatan produktivitas melalui sektor perumahan dan sovereign wealth fund (Danantara)
Dengan langkah ini, pertumbuhan rencana bisa ditingkatkan menjadi 5,5% per tahun pada 2027.
5. Ancaman Arus Modal Keluar dan Tekanan Rupiah
Ketidakpastian global dan peningkatan suku bunga asing bisa membuat investor melepas aset Indonesia, berpotensi melemahkan rupiah dan menaikkan biaya pinjaman. Hal ini sudah sempat terjadi dalam beberapa gelombang ketidakpastian global sebelumnya .
✅ Rekomendasi Kunci dari Bank Dunia
Bank Dunia merekomendasikan langkah-langkah berikut:
Fokus Kebijakan | Deskripsi |
---|---|
Pertahankan Kebijakan Makro | Menjaga inflasi rendah, defisit terjaga, dan stabilitas fiskal |
Reformasi Struktural | Iklim usaha lebih baik, digitalisasi, dan deregulasi |
Diversifikasi Ekonomi | Tidak tergantung komoditas, dorong produk industri dan jasa |
Peningkatan Produktivitas | Prioritaskan sektor perumahan, infrastruktur, dan human capital |
Perkuat Ketahanan Eksternal | Siapkan buffer menghadapi gejolak arus modal dan dagang |
🔍 Kesimpulan
Walau ekonomi Indonesia terlihat tangguh dengan pertumbuhan hampir 5%, ada risiko terselubung dari gejolak global: fluktuasi harga komoditas, ketegangan perdagangan, dan arus kapital. Untuk terus maju, dibutuhkan kombinasi disiplin makro, reformasi struktural, dan perlindungan eksternal. Dengan langkah strategis, Indonesia dapat lebih siap menavigasi ketidakpastian global dan mewujudkan prospek pertumbuhan yang lebih tinggi di masa depan.
Tinggalkan Balasan